loading…
Kemenangan tanpa perlawanan berarti ini menjadikan Swiatek sebagai petenis wanita pertama sejak 1911—atau 114 tahun silam—yang meraih gelar Wimbledon tanpa kehilangan satu gim pun di partai final.
Swiatek yang merupakan unggulan ke-8 bermain sangat solid sepanjang turnamen, bahkan hanya kehilangan satu set dalam perjalanannya ke babak puncak.
Baca Juga: Mengenal Pacu Jalur, Olahraga Tradisional Riau yang Mendunia
Sementara lawannya, Anisimova, unggulan ke-13 asal Amerika Serikat, tidak mampu mengimbangi tekanan permainan Swiatek, meski sebelumnya tampil impresif dengan menyingkirkan Aryna Sabalenka di semifinal.
Swiatek kini menjadi petenis kedua di era Open yang berhasil menuntaskan laga final Grand Slam dengan skor double bagel (6-0, 6-0). Prestasi serupa terakhir kali ditorehkan oleh legenda Jerman, Steffi Graf, saat mengalahkan Natalia Zvereva di final French Open 1988.
Di set pertama, Anisimova hanya meraih enam poin dari servisnya sendiri dan mencatat 14 unforced error. Set kedua tak banyak berbeda. Tekanan demi tekanan dari Swiatek membuat Anisimova kembali kehilangan ritme permainan. Satu kesalahan double fault dan pukulan backhand ke net membuat peluangnya semakin menipis.