loading…
Foto: Doc. Istimewa
Acara yang digagas oleh BPD HIPMI Jaya dan Calon Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Utara, Victor Herryanto, ini menunjukkan antusiasme luar biasa dari 50 pelaku UMKM yang hadir di Balai Yos Sudarso. Antusiasme ini mencerminkan kebutuhan mendesak UMKM akan panduan dan pengetahuan untuk beradaptasi dengan perubahan digital.
Victor Herryanto dengan tepat mengidentifikasi salah satu tantangan terbesar UMKM: minimnya akses terhadap mentor dan informasi vital seputar digitalisasi. Ini bukan hanya tentang memiliki teknologi, tapi tentang memahami bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam setiap aspek bisnis. Tanpa edukasi yang memadai, UMKM akan kesulitan mengidentifikasi peluang, mengatasi hambatan, dan memaksimalkan manfaat dari alat-alat digital yang tersedia.
Sesi berbagi ini tidak hanya menumbuhkan semangat kewirausahaan, tetapi juga memperluas wawasan bisnis dan membuka jalan bagi sinergi lintas sektor. Aditya Pratama Tedja dan Sal Prima dari HIPMI Jaya menekankan pentingnya literasi digital selain aspek legalitas dan pengelolaan operasional. Pernyataan Aditya, “UMKM adalah pusat inovasi ekonomi. Dengan pondasi yang kuat dan pola pikir digital, mereka bisa tumbuh jauh lebih pesat,” menggarisbawahi bahwa pemahaman digital bukan hanya untuk efisiensi, melainkan untuk inovasi dan pertumbuhan eksponensial.
Komitmen BPD HIPMI Jaya di bawah kepemimpinan Ryan Haroen dalam mendukung pemberdayaan UMKM secara menyeluruh melalui edukasi dan pendampingan berkelanjutan adalah langkah krusial. Ini adalah fondasi awal untuk membangun ekosistem usaha lokal yang kolaboratif dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, inisiatif seperti “UMKM Go Digital” membuktikan bahwa edukasi dan pemahaman yang komprehensif tentang transformasi digital adalah investasi tak ternilai bagi UMKM. Dengan pengetahuan yang tepat, UMKM tidak hanya akan bertahan, tetapi juga mampu berinovasi, bersaing, dan menjadi motor penggerak ekonomi yang lebih kuat di masa depan.
(aik)