loading…
Dunia kembali menghadapi kemunculan varian baru Covid-19 yang dinamakan NB.1.8.1, sebuah subvarian turunan dari Omicron JN.1 yang mendapatkan perhatian serius. Foto/Health
Kemunculan NB.1.8.1 , yang pertama kali terdeteksi pada akhir Januari, kini mulai menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah kasus di berbagai negara. Meskipun jumlah kasus yang terdeteksi di Amerika Serikat masih tergolong kecil, tren penyebaran yang terjadi secara global, terutama di China dan Hong Kong, telah mendorong pemantauan ketat oleh otoritas kesehatan.
Dilansir dari Health, Senin (2/6/2025), hal ini mengingat potensi varian ini untuk berkembang di musim panas mendatang.
Mengenal Varian Baru Covid-19 NB.1.8.1 yang Merebak di 22 Negara
Baca Juga: WHO: NB.1.8.1 Varian Baru Covid-19, Menyebar ke 22 Negara Termasuk Asia Tenggara
Apa Itu Varian NB.1.8.1?
NB.1.8.1 merupakan salah satu varian baru Covid-19 yang berkembang dari garis keturunan Omicron JN.1. Dalam laporan mingguan WHO, varian ini menyumbang sekitar 10,7 persen dari kasus Covid global yang dianalisis pada akhir April 2025, angka yang melonjak drastis dari 2,5 persen hanya sebulan sebelumnya.
Menariknya, NB.1.8.1 berbeda secara genetik dari varian dominan saat ini di Amerika Serikat, yakni LP.8.1. Hal ini menjadikannya cukup unik, karena NB.1.8.1 tidak termasuk dalam kelompok subvarian yang selama ini menjadi pusat perhatian di negara tersebut.
Namun, para ahli mencatat bahwa meskipun terdapat perbedaan genetik, sebagian besar varian Omicron cenderung berevolusi ke arah yang serupa. Sehingga mengurangi potensi terjadinya lonjakan kasus besar seperti pada awal pandemi.
Di Mana NB.1.8.1 Telah Ditemukan?
Hingga akhir Mei, NB.1.8.1 telah teridentifikasi di 22 negara, termasuk Amerika Serikat, dengan deteksi awal melalui pelancong internasional di sejumlah bandara utama seperti California, New York, Washington, dan Virginia. Di Asia, penyebaran paling cepat dilaporkan terjadi di wilayah China daratan dan Hong Kong.