Harga Bitcoin mengalami kesulitan signifikan di sekitar angka US$105.000 dalam beberapa minggu terakhir. Meskipun ada upaya untuk naik lebih tinggi, aset kripto ini kesulitan untuk melewati level ini.
Namun, investor masih berharap akan adanya pemulihan, tetapi ketegangan geopolitik, terutama konflik yang meningkat antara Israel dan Iran, menciptakan ketidakpastian tambahan di pasar.
Holder Bitcoin Khawatir Perang Tarif Dibandingkan Perang Sebenarnya
Sentimen investor terhadap Bitcoin telah menurun secara bertahap seiring meningkatnya kekhawatiran tentang situasi geopolitik. Meskipun para holder BTC masih optimistis tentang prospek jangka panjang aset ini, antusiasme mereka menurun dalam beberapa minggu terakhir.
Ketegangan yang terus berlangsung antara Israel dan Iran berkontribusi pada perubahan sentimen, mendorongnya ke level terendah dalam dua bulan. Ini sangat kontras dengan situasi pada bulan April, ketika sentimen juga terpukul keras akibat dampak ekonomi yang lebih luas dari perang tarif yang dimulai oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Meski sentimen menurun, situasi saat ini tidak seburuk pada bulan April atau sebelumnya. Pada masa itu, harga Bitcoin jatuh di bawah US$80.000, didorong oleh ketidakpastian global yang lebih luas. Ketegangan geopolitik terbaru, meskipun berdampak, mungkin tidak menyebabkan penurunan yang seburuk itu.

Aksi harga Bitcoin baru-baru ini didukung oleh tren sedikit bullish dalam posisi bersih exchange-nya. Selama seminggu terakhir, 14.004 BTC, senilai lebih dari US$1,4 miliar, dibeli oleh investor.
Ini menunjukkan bahwa, meskipun ada gejolak pasar yang lebih luas, masih ada kepercayaan investor yang kuat terhadap pemulihan jangka panjang Bitcoin. Selama akumulasi ini berlanjut, Bitcoin mungkin memiliki peluang lebih baik untuk bertahan dari badai dan pulih setelah kondisi pasar membaik.

Harga BTC Sedang Berjuang
Harga Bitcoin saat ini berada di US$105.000, dan sedang berusaha mengubah level ini menjadi support untuk membuka jalan menuju US$108.000. Jika BTC berhasil bertahan di atas US$105.000, ini bisa memicu pergerakan naik menuju titik harga kunci berikutnya, menandakan kemungkinan pemulihan.
Setelah Bitcoin menembus resistance di US$108.000, kemungkinan akan mengincar level utama berikutnya di US$110.000. Melewati resistance di US$109.476 akan membantu mendorong harga lebih jauh, mengembalikan optimisme di kalangan investor BTC. Kenaikan yang berkelanjutan melalui level-level ini dapat memperkuat kepercayaan investor, memperkuat pandangan bullish untuk aset kripto ini.

Namun, jika sentimen investor terus memburuk akibat ketegangan geopolitik, harga Bitcoin bisa mengalami penurunan tajam. Dalam kasus seperti itu, harga mungkin turun menuju level support di US$102.734 atau bahkan lebih rendah ke US$101.503. Penurunan di bawah level-level ini akan membatalkan tesis bullish saat ini dan menandakan tekanan bearish lebih lanjut pada Bitcoin.