Otomotif

Cara berkendara yang aman ketika terjebak dalam aksi unjuk rasa

×

Cara berkendara yang aman ketika terjebak dalam aksi unjuk rasa

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menganjurkan kepada para pengendara baik roda empat dan juga roda dua yang terjebak dalam kondisi demonstrasi tidak berkendara secara agresif agar tidak memancing amukan massa.

“Jangan melakukan gerakan-gerakan yang agresif. Misalnya, mengagetkan dan usahakan untuk berkendara secara santai saja. Kerana gerakan (berkendara) secara agresif, itu dapat memancing pendemo untuk mencurigai,” kata Sony Susmana saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.

Cara yang kedua agar aman dan terhindar dari amukan massa, dia mengimbau untuk senantiasa mematuhi alur yang sudah diatur oleh pihak berwajib maupun para pendemo itu sendiri.

“Kemudian yang kedua, biasanya pendemo yang benar, bukan yang anarkis, mereka mengarahkan entah lewat kiri atau kanan. Jadi kita ikuti aturan-aturan yang mereka arahkan untuk keamanan bersama,” jelas dia.

Baca juga: Dampak buruk ketika mengabaikan sabuk pengaman saat berkendara

Meski demikian, ketika semua kiat sudah diikuti dan kondisi terlampau tidak tidak kondusif. Para pengendara sebaiknya menepi untuk mencari tempat yang aman untuk memarkirkan kendaraan mereka.

Tempat yang ia maksud adalah gedung atau perkantoran yang memang aman dari amukan massa. Hal ini, guna menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.

Dalam kondisi seperti saat ini, yang memang sedang tidak aman terlebih adanya anjuran untuk tidak keluar rumah. Sebaiknya, menahan diri untuk tidak keluar rumah menggunakan kendaraan pribadi.

“Jadi saya lebih kepada, kalau memang tidak penting-penting amat, sebaiknya jangan keluar. Kan juga ada imbauan dari pemerintah untuk WFH. Ya kita sih, merasa yakin kalau pemerintah sudah memberikan jaminan keamanan. Tapi namanya demo kan, kadang-kadang hitungannya detik, tiba-tiba tidak kondusif,” ujar dia.

Beberapa waktu yang lalu, telah terjadi aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan terjadi di sekitar kompleks parlemen, Senayan, Semanggi, Kwitang, Senen, hingga Tanjung Priok.

Selain itu, sejumlah rumah Anggota DPR pun dijarah, di antaranya rumah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, hingga Uya Kuya.

Sebelumnya Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 4.531 personel gabungan untuk mengawal unjuk rasa kelompok buruh di depan Gedung DPR RI pada Kamis (28/8).

Ribuan personel itu terdiri atas 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel bawah kendali operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP dan Dishub, dan 632 personel dari jajaran Polres.

Baca juga: Yang harus dilakukan pengendara mobil saat terjadi gempa 

Baca juga: Masih pentingkah mahir menggunakan mobil transmsisi manual

Baca juga: Manfaat penting penggunaan dashcam pada kendaraan

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

formasi agar modal tahan lama di mahjong wins situs gacormahjong ways berikan pecahan besar tak terhinggapemuda jakut dapat tas lv berkat mahjong winsroni anak jakut bawa cash ratusan juta maxwin mahjong wayssituasi sudah kondusif scatter mahjong wins peluang indahkitabet138 Link Alternatif