Aset kripto nomor wahid, Bitcoin, sempat menyentuh angka spektakuler di atas US$107.000, selumbari (19/5). Ia mencetak puncak intraday di US$107.108—hanya terpaut 2% dari rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH)-nya di US$109.588—sebelum akhirnya terkoreksi.
Meski harga telah surut sedikit dan kini nangkring di kisaran US$104.976 pada waktu publikasi, atmosfer pasar masih dipenuhi optimisme. Indikator on-chain pun mengisyaratkan momentum naik masih utuh.
Bitcoin Season Total Sedang Bergulir
Menurut data Blockchain Center, pasar kripto saat ini masih berada dalam fase “Bitcoin Season” yang intens—periode di mana BTC unggul jauh dibandingkan altcoin secara keseluruhan.

Pada waktu publikasi, hanya 16 dari 50 altcoin teratas (32%) yang mampu mengungguli performa BTC dalam kurun waktu 90 hari terakhir. Angka ini jauh di bawah ambang 75% yang menjadi syarat untuk memasuki fase “Altcoin Season”.
Selain itu, Bitcoin Dominance (BTC.D) yang terus meningkat semakin memperkuat tren ini. Setelah sempat anjlok ke level terendah 2 bulan di 61,89% pada 16 Mei, metrik BTC.D—yang mengukur pangsa pasar BTC terhadap kapitalisasi pasar kripto keseluruhan—telah naik stabil.
Pada waktu publikasi, metrik ini tercatat di 63,92%.

Menariknya, sejak tanggal 14 Mei, TOTAL2—indikator yang mengukur kapitalisasi pasar gabungan dari semua aset kripto selain BTC—mengalami penurunan. Saat ini, nilainya bertengger di angka US$1,18 triliun setelah menyusut US$83 miliar dalam sepekan terakhir.
Perbedaan tren ini menunjukkan bahwa para pelaku pasar semakin banyak memindahkan arus masuk bersih modal ke BTC dibandingkan altcoin.

Tren saat ini menjadi sinyal kuat bahwa para trader semakin yakin pada daya tahan BTC, terlebih ketika sang raja kripto tengah berusaha bertahan di atas level harga krusial US$105.000.
DMI BTC Tunjukkan Tekanan Beli yang Kuat
Pada grafik harian, Directional Movement Index (DMI) BTC mengonfirmasi adanya tekanan bullish di pasar. Pada waktu publikasi, positive directional index (+DI, biru) koin ini berada di atas negative directional index-nya (-DI, oranye).
Apabila DMI suatu aset menunjukkan formasi semacam ini, artinya momentum bullish lebih dominan ketimbang tekanan bearish. Ini menjadi sinyal hadirnya tren naik yang solid serta tekanan beli yang terus menguat di pasar BTC.
Seumpama tren ini berlanjut, maka harga BTC bisa mencoba menaklukkan resistance US$107.048 dan melesat menuju rekor harga ATH-nya di US$109.588.

Namun sebaliknya, andaikata tekanan jual semakin deras, harga BTC berisiko terkoreksi dan terpelanting ke kisaran US$102.080.
Bagaimana pendapat Anda tentang Bitcoin Season total yang sedang bergulir serta tertinggalnya altcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.