Jakarta (ANTARA) – Produsen otomotif asal Jerman, Volkswagen secara resmi telah menutup pusat perakitan terbesar mereka di China, tepatnya di Kota Nanjing yang sudah berusia 17 tahun, guna mempertahankan operasional mereka di tengah kondisi pasar yang semakin ketat.
CarsCoops pada Senin mengabarkan, penutupan ini justru terjadi ketika adanya kesepakatan dengan serikat pekerja IG Metall Jerman tahun lalu untuk mempertahankan beberapa pabrik domestik.
Fasilitas yang dibangun bersama mitra lokalnya yakni SAIC, sudah beroperasi untuk memproduksi kendaraan selama 17 tahun dengan memiliki kapasitas untuk memproduksi sebanyak 360.000 kendaraan per tahun.
Berita penutupan ini pertama kali muncul dari sebuah surat kabar Jerman. Tak lama kemudian, Volkswagen buka suara untuk mengonfirmasi kebenaran hal tersebut. Akan tetapi, mereka tidak menyebutkan kapan penutupan akan dilakukan.
Baca juga: 20.000 karyawan VW di Jerman sepakat di-PHK
Sejatinya, keberlangsungan fasilitas ini telah lama diperbincangkan. Bahkan, pada September tahun lalu, banyak diisukan bahwa pabrik tersebut akan ditutup pada 2025 karena penurunan penjualan kendaraan berbahan bakar bensin di dalam negeri.
Dalam fasilitas ini, Volkswagen setidaknya mempekerjakan lebih dari 90.000 orang di China dan mengoperasikan 39 pabrik. Namun, tingkat utilisasi di banyak lokasi tersebut telah menurun drastis sejak COVID-19.
Sementara total utilisasi di pabrik-pabriknya yang bekerja sama dengan mitra usaha patungan SAIC, tercatat hanya mencapai 58 persen dari total 2,1 juta unit yang ditargetkan.
Pernyataan yang dirilis oleh VW mencatatkan beberapa pabriknya dengan SAIC, telah diubah untuk mendukung produksi EV, tetapi tidak menyebutkan apakah pabrik Nanjing akan menjadi salah satunya.
Baca juga: Kementerian Ekonomi Kreatif gaet Volkswagen untuk bantu kreator lokal
Baca juga: VW akan kembalikan tombol kontrol fisik pada seri ID.4 2026
Baca juga: Robotaxi VW dan Uber beroperasi di AS mulai 2026
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025