Ekonomi

Tether Setop Dukungan USDT di 5 Legacy Blockchain Ini

×

Tether Setop Dukungan USDT di 5 Legacy Blockchain Ini

Sebarkan artikel ini



Tether akan menghentikan proses penukaran USDT dan membekukan seluruh token yang masih tersisa di lima jaringan blockchain. Perusahaan menyebut jaringan-jaringan ini sebagai “legacy blockchain” alias blockchain lama, dan secara resmi akan menghapus keberadaan USDT dari ekosistem-ekosistem tersebut.

Secara spesifik, Tether akan menghentikan operasional di Omni Layer, Algorand, Bitcoin Cash SLP, Kusama, dan EOS. Meski demikian, dukungan terbatas masih berlaku hingga 1 September mendatang. Sehingga, pengguna masih punya waktu untuk memindahkan stablecoin mereka ke jaringan lain.

Strategi Blockchain Tether yang Berubah

Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhir 2023, perusahaan sebenarnya sudah menghentikan sebagian dukungan untuk tiga dari lima blockchain ini: Kusama, Bitcoin Cash SLP, dan Omni Layer.

Saat itu, Tether menyatakan akan mempertimbangkan kembali dukungan jika aktivitas pengguna meningkat. Namun, hal tersebut tak kunjung terjadi, sehingga perusahaan akhirnya memutuskan untuk benar-benar menghentikan layanan.

“Seiring evolusi ekosistem aset digital, Tether tetap berkomitmen untuk ikut beradaptasi. Menghentikan dukungan untuk blockchain lama ini memungkinkan kami fokus pada platform yang menawarkan skalabilitas lebih tinggi, aktivitas pengembang yang lebih dinamis, dan keterlibatan komunitas yang lebih besar—semua faktor penting untuk mendorong adopsi stablecoin di masa depan,” jelas CEO Paolo Ardoino.

Memang tak berlebihan jika Tether menyebut jaringan-jaringan ini sebagai protokol lama. Omni Layer, misalnya, pernah menjadi bagian penting dalam ekosistem kripto di era 2010-an, meski kini sudah jauh tertinggal. Walaupun jaringan-jaringan tersebut pernah menjadi pijakan penting bagi perkembangan stablecoin, masa kejayaannya sudah lewat.

Keputusan ini diambil setelah Tether meninjau data penggunaan, permintaan pasar, dan masukan langsung dari komunitas.

Fokus Baru Tether

Dengan menyederhanakan operasional dan menyalurkan sumber daya secara lebih efisien, ke mana arah langkah Tether selanjutnya?

Pada Agustus lalu, Ardoino menegaskan bahwa Tether tidak berencana membuat blockchain sendiri. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan tetap berkomitmen menjalankan sejumlah program pengembangan infrastruktur blockchain dan inisiatif edukasi.

Sebaliknya, Tether kini mengarahkan fokus pengembangan blockchain ke jalur baru. Lima bulan lalu, perusahaan mulai menambahkan dukungan yang lebih besar untuk Lightning Network, dan rencananya akan terus meningkatkan penggunaan protokol layer-2 (L2) ini.

Ke depan, Tether memprioritaskan pengembangan USDT di ekosistem L2 yang lebih efisien dan terjangkau.

Langkah restrukturisasi ini diyakini menjadi cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan pengguna sekaligus mengoptimalkan infrastruktur pendukung stablecoin. Harapannya, perusahaan bisa terus mendukung protokol-protokol baru seiring pertumbuhan industri aset digital.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Tether untuk setop dukungan USDT di 5 legacy blockchain di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

peternak ayam ini hepi bisa ekspansi kandang karena baru saja jp super mahjong ways 3rezeki tukang sate setelah maxwin wild mahjong ways 2 bisa beli motor yamaha r25 barudari buah jadi jp kang rujak ini petik scatter emas dari mahjong wins dan liburan ke klfinansial menjadi baik lewat mesin mahjong wins hari initahap jackpot mahjong wins gampang menang hari inislot gacorkitabet138 Link Alternatif