Harga Bitcoin mengalami fluktuasi signifikan dalam dua bulan terakhir, membentuk pola bearish yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Setelah kenaikan tajam, Bitcoin baru-baru ini menghadapi resistance, dan pola yang sedang berlangsung menunjukkan kemungkinan kerugian lebih lanjut di masa depan.
Sentimen pasar tetap berhati-hati karena Bitcoin kesulitan menembus level kunci. Selain itu, potensi penurunan ke US$92.000 sedang banyak dibicarakan.
- Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin (BTC) 2025, 2026, 2030
Bitcoin Overbought
Rasio Network Value to Transactions (NVT) untuk Bitcoin saat ini berada pada level tertinggi dalam setahun, menandakan bahwa valuasi jaringan jauh melebihi aktivitas transaksi. Secara historis, lonjakan rasio NVT seperti ini sering kali menjadi pertanda koreksi pasar.
Ini menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin overvalued, yang dapat menyebabkan potensi penurunan harga. Meskipun terdapat sedikit penurunan dalam rasio NVT akhir pekan lalu, hal itu sebagian besar disebabkan oleh faktor eksternal dan tidak mengubah tren yang lebih luas.
Bitcoin tetap rentan sebagai aset yang overbought, dan pola historis menunjukkan bahwa setelah akumulasi seperti ini, koreksi sering kali tak terhindarkan.

Selain itu, peta likuidasi Bitcoin menunjukkan bahwa lebih dari US$1,17 miliar likuidasi long dapat terjadi jika harga Bitcoin turun ke US$92.000. Lonjakan likuidasi potensial ini menunjukkan risiko signifikan bagi mereka yang memegang posisi long.
Meski funding rate positif yang mendorong optimisme di beberapa kalangan, peta likuidasi menunjukkan bahwa Bitcoin dapat menghadapi tekanan turun yang signifikan jika mencapai angka US$92.000. Ini menunjukkan bahwa tren bearish belum berakhir, dan Bitcoin mungkin kesulitan mempertahankan harganya di atas level support kunci.

Harga BTC Rentan Terhadap Kerugian
Bitcoin saat ini membentuk pola double-top, yang juga dikenal sebagai pola W terbalik. Pola ini biasanya dianggap sebagai sinyal bearish dan menunjukkan bahwa jika divalidasi, Bitcoin dapat menghadapi koreksi. Pembentukan pola ini selama dua bulan terakhir menyoroti peningkatan tekanan jual, yang dapat menyebabkan penurunan harga lebih lanjut.
Pola ini saat ini bertahan di atas US$100.000, namun penurunan di bawah level krusial ini akan mengonfirmasi setup bearish. Jika harga Bitcoin turun di bawah US$98.000, kemungkinan akan menargetkan penurunan ke US$92.000, yang mewakili penurunan 9%. Ini akan memicu penjualan lebih lanjut, memperkuat pandangan bearish untuk Bitcoin dalam jangka pendek.

Namun, jika kondisi pasar yang lebih luas membaik dan Bitcoin berhasil bertahan di atas level support US$100.000, harga bisa pulih. Pemulihan yang membuat Bitcoin mengubah resistance US$102.734 menjadi support akan menggeser momentum kembali ke sisi bullish. Ini berpotensi mendorong harga Bitcoin naik ke US$105.000, membatalkan tesis bearish saat ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!