loading…
Pulang dari ibadah haji atau umrah seharusnya membawa kedamaian dan kebahagiaan. Foto/SINDOnews.
Psikolog IPB University , Nur Islamiah menjelaskan bahwa sindrom ini merupakan bentuk transisi psikologis, emosional, dan spiritual yang kerap dialami jamaah setelah kembali ke kehidupan sehari-hari usai menunaikan ibadah besar.
Baca juga: BP Haji Sebut 2.760 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air Hari Ini
“Perasaan kosong, kehilangan makna, dan penurunan semangat spiritual merupakan ciri umum yang dirasakan,” ujar dosen yang akrab disapa Bu Mia ini. Meski terdengar berat, ia menegaskan bahwa sindrom ini bukan gangguan kejiwaan, melainkan respons emosional wajar setelah pengalaman spiritual yang mendalam.
Dalam psikologi, hal ini dikenal sebagai post-event letdown, yaitu kondisi ketika seseorang merasa kehilangan arah setelah melalui momen bermakna yang menggugah jiwa. Bu Mia menambahkan, situasi ini sering kali diperparah oleh tekanan sosial yang datang setelah menyandang status “Haji” atau “Hajjah”, karena adanya ekspektasi untuk menjadi panutan religius.
Baca juga: Kepulangan Jemaah Haji, Tim Medis Standby Siang Malam di Bandara Jeddah dan Madinah