Jakarta (ANTARA) – PT Sentra Surya Ekajaya (PT SSE) sebagai perusahaan swasta yang bergerak di bidang manufaktur kendaraan lapis baja, memanfaatkan ajang Indodefence exhibition, di Ji Expo Kemayoran, dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kerja sama yang dijalankan bersama dengan BRIN adalah untuk Optimasi Kinerja Kendaraan Tank Ringan yang merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara SSE dan BRIN yang didelegasikan kepada Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi yang telah ditandatangani pada acara Temu Bisnis Industri Strategis pada 21 April 2024.
“Kami ingin menunjukkan bahwa industri pertahanan nasional mampu menjawab tantangan militer modern. Bukan hanya soal fungsi, tapi juga efisiensi dan inovasi teknologi,” kata Direktur PT SSE Eka Suryajaya melalui keterangan resminya, Jumat.
Tidak hanya dengan BRIN, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan pihak asing di antaranya adalah dengan Texelis asal Perancis, mengenai 6X6 Celeris Platform for P2 TIGER, KNDS yang juga asal peranics tentang antidrone solution.
Baca juga: Seskab: Mobil taktis Pandu dari mesin diesel, kini bertenaga listrik
Selain itu, PT SSE juga menjalin kerja sama bersama dengan MBDA dari Perancis mengenai sistem atlas Mistral serta Bima Bissaloy ( Australia) terkait hal Armor stanang Level 3 dan 4.
Dalam kegiatan Pameran Pertahanan terbesar di Indonesia itu, pihaknya juga memamerkan beragam kendaraan taktis yang dapat diandalkan untuk keperluan pertahanan yang cocok untuk digunakan di segala medan.
Pada ajang ini, pihaknya menghadirkan empat kendaraan yang siap digunakan sebagai pengamanan seperti kendaraan taktis ringan yang telah teruji dan digunakan berbagai satuan TNI dan pasukan khusus yaitu P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle).
Kendaraan taktis ringan ini diklaim oleh mereka sudah dilengkapi dengan Armor Ballistic STANAG 4569 Level 1, Remote Control Weapon Station, dan Gunshot Detection System.
PT SSE dalam ajang ini juga memamerkan kendaraan intai yaitu P2 KM Recon dengan kemampuan manuver dan sistem teknologi yang dapat digunakan dalam misi pengintaian. Kendaraan ini dapat mengangkut hingga 5 personel dan juga dapat dipasangkan berbagai sistem kesenjataan.
Baca juga: 22 unit BAIC BJ40 Plus diserahkan ke pihak TNI AD sebagai mobil taktis
Dalam pameran yang sama, pihaknya juga menampilkan kendaraan hasil kerja sama dengan industri Pertahanan Perancis yaitu Texelis. Kerja sama antara dua pihak ini menghasilkan kendaraan yang mereka sebut P2 TIGER APC.
Kendaraan ini dianggap mampu mengangkut personel dengan tenaga yang besar lengkap dengan teknologi dan sistem yang memudahkan pengguna dalam mengoperasikan kendaraan dengan dimensi yang panjang dan lebar.
Satu yang terbaru dari perusahaan ini adalah kendaraan yang masih dalam bentuk konsep yakni P8 LIGHT TANK. Kendaraan ini juga merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) dengan mendengarkan saran serta masukan langsung dari para pengguna yang mengoperasikan secara langsung kendaraan yang dibutuhkan di suatu medan.
P8 Light Tank hadir dengan sistem Diesel to Electric Transmission (Hybrid System), sehingga kendaraan ini mampu berjalan tanpa menyalakan engine dalam kurun waktu tertentu.
Kemampuan ini dapat memudahkan pengguna untuk menjalankan Silent Operation juga didukung dengan RubberTrack (Trek karet) yang digunakan sehingga tidak akan merusak jalan dan tidak menimbulkan suara bising (noise).
“Dengan sistem penggerak hybrid, tank ini mampu menjalankan operasi dalam mode senyap. Sangat ideal untuk misi pengintaian atau infiltrasi. Ini adalah hasil kolaborasi kami dengan Pussenkav dan tim riset internal,” pungkas dia.
Baca juga: VPK-Strela, mobil taktis ringan bisa digantung di helikopter
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
