Ekonomi

Klaster Likuiditas Bitcoin di US$107.000 Sulut Spekulasi Reli

×

Klaster Likuiditas Bitcoin di US$107.000 Sulut Spekulasi Reli

Sebarkan artikel ini


Koin terkemuka Bitcoin telah pulih dengan stabil sejak terjun ke rekor terendah intraday di US$100.424 pada 5 Juni. Meskipun rebound ini memberikan sedikit rasa lega bagi para investor, nyatanya koin ini masih kesulitan untuk reli melewati level harga US$105.000.

Namun, data on-chain mengatakan bahwa BTC mungkin siap untuk pergerakan naik dengan konsentrasi likuiditas yang signifikan di atas level harga US$105.000.

BTC Siap Taklukkan US$105.000 karena Metrik On-Chain Pancarkan Momentum Bullish

Heatmap likuidasi BTC menunjukkan klaster likuiditas yang signifikan di sekitar level harga US$106.736. Klaster-klaster ini cenderung menarik pembeli Bitcoin, menjadikan breakout di atas US$105.000 semakin mungkin terwujud.

BTC Liquidation Heatmap
Liquidation Heatmap BTC | Sumber: Coinglass
  • Baca Juga: Bitcoin vs. Emas: Mana Investasi Terbaik pada 2025?

Adapun heatmap likuidasi sendiri berfungsi mengidentifikasi level harga di mana sejumlah besar posisi leverage kemungkinan akan terlikuidasi. Peta ini menyoroti area dengan likuiditas tinggi, kerap diberi warna untuk menunjukkan intensitasnya, di mana zona yang lebih cerah (kuning) menunjukkan potensi likuidasi yang lebih besar.

Area likuiditas ini biasanya menjadi magnet bagi pergerakan harga, karena pasar bergerak menuju mereka untuk memicu likuidasi dan membuka posisi baru.

Oleh karena itu, untuk BTC, konsentrasi likuiditas dalam jumlah besar di level harga US$106.736 menunjukkan minat kuat dari trader untuk membeli atau menutup posisi short di harga tersebut. Ini membuka jalan bagi BTC untuk menembus resistance US$105.000 dan reli menuju zona US$106.000.

Di samping itu, melandainya Network Realized Profit/Loss (NPL) BTC turut mendukung prospek bullish ini. Pada waktu publikasi, NPL bertengger di angka 715 juta, turun lebih dari 90% sejak 4 Juni.

BTC’s Network Realized Profit/Loss.
Network Realized Profit/Loss BTC | Sumber: Santiment

NPL sendiri bertugas mengukur total untung atau rugi yang direalisasikan investor ketika mereka memindahkan koin. Secara historis, penurunan seperti ini mengurangi tekanan jual, karena trader menjadi kurang bersedia menjual kepemilikan mereka dengan kerugian.

Perilaku ini mendorong periode holding yang lebih lama, memperketat pasokan, dan dapat mengerek harga BTC lebih tinggi dalam waktu dekat.

Nasib Bitcoin Tergantung pada Breakout US$106.000 atau Koreksi ke US$103.000

Pada waktu publikasi, BTC diperdagangkan di angka US$105.630, berada di bawah resistance yang terbentuk di US$106.548. Jika permintaan baru masuk ke pasar, ini bisa memicu breakout ke atas level harga ini dan reli menuju zona harga US$106.736 tempat klaster likuiditas berada.

Takluknya level ini bisa mendongkrak harga BTC menuju US$109.310.

  • Baca Juga: Cara Raih Penghasilan Crypto dan Bitcoin (BTC): Panduan Lengkap
BTC Price Analysis
Analisis Harga BTC | Sumber: TradingView

Namun, jika aksi jual semakin intens, BTC bisa tetap berada dalam kisaran harga sempit atau drop menuju US$103.938.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

akun mahjong paling hokiberebut main mahjongmahjong gampang menang dana qrispola anti rungkad mahjongtrik taklukan mahjongslot gacorSlot Gacor Bonus Member Link Alternatif