Munich (ANTARA) – China memegang signifikansi strategis bagi BMW, demikian disampaikan Kepala Dewan Manajemen BMW AG, Oliver Zipse, menyoroti peran China sebagai motor inovasi global sekaligus mitra yang kiat erat dalam mendukung pertumbuhan masa depan perusahaan otomotif asal Jerman itu.
“Kami berakar kuat di China, memahami kebutuhan pelanggan dan dinamika pasar. Perpaduan antara keahlian rekayasa Jerman dengan jaringan pemasok yang luas di China serta inovasi lokal menciptakan keunggulan global yang unik,” kata Ketua Dewan Manajemen BMW AG Oliver Zipse.
Berbicara kepada Xinhua di pameran otomotif International Motor Show Germany 2025 di Munich, Zipse menekankan bahwa pasar China bukan hanya pasar tunggal terbesar kami, melainkan juga sumber inovasi yang kuat, seraya menambahkan BMW telah menanamkan investasi besar di negara itu.
“Kami memiliki basis terbesar di luar Jerman di China. Sejak 2010, BMW telah menginvestasikan sekitar 116 miliar yuan (1 yuan = Rp2.311) di basis produksi kami di Shenyang, menjadikannya investasi terbesar kami di luar negeri,” ujarnya.
Dikatakan oleh Zipse bahwa di China, BMW memiliki basis produksi sekaligus tim penelitian dan pengembangan (litbang) terbesar di luar Jerman, dengan 3.000 lebih insinyur yang bekerja di seluruh pusat litbang di Beijing, Shanghai, Shenyang, dan Nanjing, ditambah tiga perusahaan khusus pengembang perangkat lunak.
“Kami berakar kuat di China, memahami kebutuhan pelanggan dan dinamika pasar. Perpaduan antara keahlian rekayasa Jerman dengan jaringan pemasok yang luas di China serta inovasi lokal menciptakan keunggulan global yang unik,” katanya.”
“Kerja sama ini bukan sekadar lokal, melainkan kolaborasi global. Kami sangat menghargai kemitraan yang profesional, efisien, dan berorientasi pada pertumbuhan. Kolaborasi terbuka adalah jalan menuju kesuksesan masa depan,” ujar Zipse.
Dia menekankan bahwa inovasi China sangat penting dalam strategi global BMW. “Saat ini, inovasi terbesar yang kami lihat berasal dari China. Dengan menggabungkan kekuatan kami, kami dapat mengembangkan produk yang menetapkan standar baru di tingkat global.”
Zipse juga menegaskan posisi China dalam komitmen BMW terhadap globalisasi. “China, dengan 1,4 miliar penduduk dan status sebagai pasar tunggal terbesar di dunia, secara alami menempati posisi yang sangat penting bagi kami,” ucapnya.
Meski persaingan di sektor otomotif China kian ketat, Zipse menilai hal itu bukan penghalang.
“China sangat kompetitif, tapi kami tidak hanya menyambut persaingan. Kami juga berkolaborasi dengan mitra-mitra lokal untuk membuka lebih banyak peluang pasar baru,” katanya, sembari menyebut kerja sama jangka panjang dengan produsen baterai asal China, CATL dan EVE Energy.
Kemitraan BMW dengan perusahaan China lain, termasuk Alibaba, Huawei, DeepSeek, dan Momenta, juga meningkatkan interaksi digital di kabin dan kemampuan pengendaraan otonomos di kawasan perkotaan, imbuh Zipse.
“Kerja sama ini bukan sekadar lokal, melainkan kolaborasi global. Kami sangat menghargai kemitraan yang profesional, efisien, dan berorientasi pada pertumbuhan. Kolaborasi terbuka adalah jalan menuju kesuksesan masa depan,” ujar Zipse
Dia menyoroti peluncuran Neue Klasse BMW iX3 varian long wheelbase tahun depan di China, menyebutnya “produk dengan elemen China terbanyak” sekaligus bukti nyata strategi BMW “di China, untuk China”.
Neue Klasse iX3, sebuah SUV listrik berukuran sedang, menawarkan jarak tempuh lebih dari 900 km menurut standar China Light-Duty Vehicle Test Cycle (CLTC), baterai silinder besar 108 derajat, serta pengisian super cepat yang mampu menambah daya tempuh 400 km hanya dalam 10 menit.
“Mobil ini tidak akan terwujud tanpa dukungan penuh dari pemasok China. Kami selalu memosisikan produk ini sebagai model global, bukan sekadar ‘Made in China’,” kata Zipse.
“Itu menandakan komitmen jangka panjang kami terhadap China. Ini menunjukkan bahwa BMW mampu bersaing dan setara dengan pemain kuat asal China, dan bahwa kami bertekad menjadikan BMW semakin tangguh di China pada tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Pewarta: Xinhua Hu Xiaoming, Li Hanlin
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
